Sunday, October 4, 2009

Singkong sebagai BBM

Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman (2005)menegaskan, kemajuan teknologi kini mampu mengubah singkong dan kelapa sawit menjadi energi alternatif dalam mengatasi krisis bahan bakar minyak (BBM). “Singkong dapat diolah menjadi bioetanol dan kelapa sawit menjadi biodiesel yang bisa dimanfaatkan dengan mencampur sepuluh persen dari keempat jenis BBM,” kata Kusmayanto Kadiman kepada wartawan di Sanur, Bali, Rabu (13/7/2005).

Sebelum membuka Pertemuan Forum Kelautan Indonesia (The Indonesia Ocean Forum 2005 and the 13th PAMS/JECSS Workshop), ia mengemukakan, pencampuran 10 persen BBM dengan bioetanol dan biodiesel sangat dimungkinkan, sesuai ketentuan yang ditetapkan internasional.


“Jika 10 persen bahan pencampuran BBM itu dapat diproduksi Indonesia, akan sangat membantu dalam menghemat penggunaan BBM,” ungkapnya. Indonesia dalam penyusunan APBN 2005 mengalokasikan dana untuk subsidi BBM sebesar Rp 90 triliun, dengan perhitungan harga minyak di pasaran dunia 35 dollar AS per-barel. Namun, kondisi sekarang harga minyak di pasaran dunia mencapai 60 dollar AS per-barel, sehingga akan sangat mempengaruhi subsidi keuangan negara. Oleh sebab itu, beberapa alternatif untuk menghemat penggunaan BBM telah ditawarkan, termasuk diantaranya teknologi pengolahan singkong dan kelapa sawit.


Menristek menilai, penerapan teknologi pengolahan hasil perkebunan harus didukung oleh kebijakan pemerintah, agar kalangan swasta dan investor tertarik menerapkan teknologi tersebut. Penerapan teknologi pengolahan singkong dan kelapa sawit sebagai bahan pencampur BBM tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah, ujarnya, yang mengaku telah membicarakan kemungkinan menerapkan teknologi tersebut dalam rapat kabinet. Teknologi pengolahan singkong menjadi bioetanol sebenarnya sudah diterapkan di Lampung, namun kapasitasnya masih sangat terbatas. “Produk bioetanol sebagai bahan pencampur BBM telah saya terapkan pada mobil dinas dan 30 bus karyawan, tidak ada masalah,” ujar Menristek.


Jika kedua jenis bahan pencampur BBM itu dapat diproduksi, akan mampu menghemat sedikitnya Rp 9 triliun subsidi BBM dalam setahun, demikian Kusmayanto. (Ant/wsn)


Sumber : http://persembahanku.wordpress.com/2006/07/29/singkong-dan-kelapa-sawit-sebagai-energi-alternatif/

Kincir Air Kaki Angsa Sumber Energi Alternatif

Kincir Air Kaki Angsa yang cara kerjanya mirip dengan angsa ketika berenang, hasil temuan karyawan Universitas Negeri Malang (UM) Budiharto dan Djayusman, menjadi salah satu energi alternatif pemasok listrik. Menurut Budiharto, temuan ini sudah melalui proses selama sekitar lima tahun, sejak menang lomba karya ilmiah yang diselenggarakan Menristek pada tahun 2002 lalu, dan saat ini tinggal mengaplikasikannya untuk kepentingan masyarakat luas.


"Sekarang penyelesaian kincir air kaki angsa ini sudah 80 persen, karena selalu ada penyempurnaan-penyempurnaan agar bisa diproduksi dalam jumlah besar (pabrikan), maka percobaan demi percobaan terus kami lakukan untuk mendapatkan hasil terbaik," ungkapnya di Malang. Untuk menyempurnakan proses temuan yang sudah mendapatkan hak paten itu, Budiharto menggunakan sungai Buring di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang sebagai lokasi laboratoriumnya.


Percobaan-percobaan tersebut, didanai oleh Departemen Pertambangan dan Energi sebesar Rp50 juta pada tahun 2006 (untuk satu turbin) dan pada tahun 2007 sebesar Rp150 juta (untuk tiga turbin). Ia mengakui, dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya itu, juga ada beberapa kendala dan saat ini kendala yang dihadapi adalah "trouble" pada transmisi. Namun diperkirakan tahun 2007 ini sudah tuntas 100 persen, sehingga bisa diaplikasikan. Kincir air kaki angsa tersebut, tidak hanya cocok digunakan di perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil. Namun juga di desa-desa yang jauh dari jangkauan listrik.


Cara kerja kincir itu, tidak berbeda jauh dengan mesin diesel, hanya saja kalau diesel menggunakan solar sebagai bahan bakarnya, sedangkan kincir air cukup menggunakan air saja. Desain kincir air kaki angsa hampir sama dengan kincir air yang dipergunakan petani untuk mengairi sawah, hanya ada beberapa bagian yang diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan.Kincir air kaki angsa dirancang lebih pendek dan lebih panjang serta badan kincir dibenamkan seluruhnya ke dalam air, sehingga ada pasang-surutnya air sungai tidak akan ada pengaruhnya.Berbeda dengan kincir air biasa yang desain kerangkanya lebih tinggi, agar bisa berputar dan genangan air tidak boleh lebih dari setengah tinggi kincir, paparnya.

Sumber : http://www.antara.co.id/view/?i=1174560852&c=TEK&s=

Selokan Bisa Jadi Sumber Listrik

Selokan Mataram mempunyai potensi besar untuk pengembangan energi terbarukan berupa pembangkit tenaga listrik dengan kincir roda air atau Kincir Ismun. Kincir ini dikembangkan oleh Ir Ismun Uti Adan alumni Fakultas Teknik (FT) UGM atas dorongan Prof Dr Ir Indarto MSc yang waktu itu Ketua Jurusan di FT-UGM sekarang Dekan FT-UGM.
Menurut Ismun, tahun 2001-2002 Prof Indarto dan FT-UGM mencarikan dana riset melalui Riset Unggulan Terpadu (RUT) VIII FT-UGM. Pada tahap I melakukan riset laboratorium diikuti tahap II riset lapangan di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat. Pada ujicoba pertama di Sungai Kapuas itu ternyata gagal. ”Untung pada waktu itu tidak disaksikan Bupati atau Gubernur,” ujar Ismun Uti Adan, Sabtu (26/1).
Kegagalan itu tidak menyurutkan semangat riset dan saat merenung itu Ismun melihat jendela nako rumahnya yang kemudian menjadi inspirasi Kincir Ismun yang kemudian mendapat hak paten nomor ID 0007984. Sambil berdoa kepada Allah SWT akhirnya kincir roda air sudu bergerak terwujud dan sudah diuji coba di Selokan Mataram. Tepatnya di Dusun Kadipiro, Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan,Sleman.
Kincir roda air sudu bergerak ini berdiameter 4×5 meter ini menghasilkan tenaga listrik 5.000 watt. Semakin besar diameter kincir semakin besar tenaga listrik yang dihasilkan. Semakin deras arus yang menggerakkan roda air ini, tegangan listriknya meninggi. Kincir roda air sudu bergerak dengan sistem ‘nako’ temuan baru, artinya sudu (lembaran atau lempengan seng-logam) itu menutup ketika tertimpa arus.
”Pada saat sudu berputar yang terlepas atau bergerak (seperti nako) itu terlepas atau kawir-kawir, sehingga tidak membawa beban yang mengakibatkan perputaran roda air lebih ringan dan lancar. Ismun mengaku riset itu dilakukan sudah lama ketika masih tinggal di daerah asalnya, Kalimantan Barat dan baru berhasil pada 2004 setelah mengalami berbagai kegagalan.
Uji coba yang dilakukan di Dusun Kadipiro menghasilkan pembangkit listrik 5.000 watt. Keberhasilan itu atas dukungan seluruh warga dusun dengan gotong royong. Untuk mendapat arus listrik yang lebih besar, masyarakat berusaha membuat aliran air Selokan Mataram fokus pada roda air, sehingga berputar lebih kencang dengan menghasilkan tenaga pembangkit lebih besar.Masyarakat Desa Margodadi yang diwakili kepala desanya berharap Selokan Mataram yang melintasi Desa Margodadi ini tak sekadar untuk ujicoba, tetapi kincir roda air sudu bergerak ini benar-benar dipasang di Selokan Mataram, sehingga memberi manfaat bagi masyarakat di desa ini. Kincir air ini merupakan energi terbarukan dengan memanfaatkan teknologi tepat guna.
”Kalau kincir angin sudah lazim, tetapi untuk kincir air di dunia mana pun belum ada, sehingga pejabat yang mengurus hak paten inipun dengan supercepat mengusahakan hak paten untuk kincir roda air ini. Karena tidak punya biaya untuk mendapat hak paten diberi gratis, dan untuk kincir air diameter 4×5 meter ini menghabiskan dana Rp 350 juta,” ujar Ismun.
Dekan FT-UGM Prof Indarto ketika menyaksikan ujicoba kincir air menanggapi permintaan warga agar mendapat kincir air akan diusahakan lewat pengabdian kepada masyarakat kerja sama dengan Pemkab Sleman dan PLN. Kincir air Fakultas Teknik UGM ini menurutnya pesanan dari Pemprop Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. (Adhisoepa)-b
Sumber:
http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=150576&actmenu=35

Pompa Air sebagai Turbin

Jarang yang tahu bahwa beberapa tipe pompa air dapat diaplikasikan sebagai turbin air. Biasanya pompa digerakkan oleh motor listrik untuk menaikkan sejumlah air sampai ketinggian tertentu. Pada aplikasi sebagai turbin prinsip kerja pompa di balik, yaitu diberi jatuhan air dari ketinggian tertentu untuk memutar impeler pompa. Putaran impeler ini akan diteruskan untuk memutar generator sehingga dihasilkan tenaga listrik.


Beberapa kelebihan aplikasi pompa sebagai turbin air adalah
: sebagai produk industri yang massal pompa mudah diperoleh dengan berbagai vasiasi head - flow, tersedia dalam berbagai tipe dan ukuran, mudah dalam instalasinya, harga relatif murah, dan suku cadang mudah diperoleh. Aplikasi pompa dapat dikoneksi secara langsung dengan generator (direct drive) atau menggunakan transmisi mekanik pulley-belt (indirect drive) apabila putaran pompa sebagai turbin tidak sama dengan putaran generator (umumnya 1500 rpm).


Jenis pompa yang umum dipakai sebagai turbin adalah end-suction centrifugal pump untuk jatuhan 7 m - 100 m dengan debit kecil ( 50 liter/detik sd 150 liter/detik) dan mixed-flow pump untuk jatuhan rendah 4 - 15 m dengan debit cukup besar (100 - 400 liter/detik). Beberapa merk pompa yang cukup handal dan mudah diperoleh adalah grundfos, ebara, torishima, southern-cross. Untuk jenis mixed-flow pump pabrikan EBARA bahkan telah melakukan pengujian dan memiliki diagram aplikasi pompa mixed-flow tipe SZ 200 - SZ500. Kapasitas daya aplikasi pompa sebagai turbin beragam 1 kW - 100 kW, dengan biaya peralatan yang lebih murah ( sd 50%) dibandingkan dengan menggunakan turbin air (costume product). Efisiensi pompa sebagai turbin relatif cukup baik berkisar 65% - 75%, umumnya selisih 3% dibandingkan efisiensi terbaik (bep, best efficiency point) sebagai pompa.


Aplikasi pompa sebagai turbin di lapangan sudah cukup banyak. Penulis telah melakukan uji coba dan pemasangan sejak tahun 1995 di Jawa Barat, Lampung, Gorontalo, dan Sumatera Barat. Aplikasi pompa sebagai turbin dapat dilakukan di saluran irigasi, tailing bendungan, menara air gedung-gedung tinggi memanfaatkan jatuhan air kondensasi pendingin, atau membuat sodetan (run-off river).


Sumber : http://www.mesin89itb.net/2009/08/pemanfaatan-pompa-sebagai-turbin-air/

Membuat Sendiri Alarm Gempa Bumi


Gempa …. adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, dan bagi sebagian orang kata tersebut menjadi sesuatu yang menakutkan. Bagaimana tidak, betapa banyak kerugian material yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan yang lebih memprihatinkan lagi gempa telah memakan banyak korban jiwa.

Kalau kita ingat kembali kejadian-kejadian gempa yang lalu yang telah memakan korban jiwa yan tidak sedikit, beberapa diantara kejadian tersebut terjadi pada malam hari dimana sebagian besar orang sedang tertidur lelap sehingga banyak korban meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan. Hal ini terjadi karena sebagian dari mereka tidak langsung menyadari kehadiran gempa tersebut, sehingga tidak ada upaya penyelamatan diri atau upaya penyelamatan diri terlambat. Seandainya mereka terbangun saat kejadian, mungkin korban jiwa tidak sebanyak itu.

Jadi bagaimana caranya agar kita mengetahui kehadiran gempa tersebut disaat kita tertidur? Apakah anggota keluarga harus berjaga secara bergilir sepanjang malam selama batas waktu yang tidak kita ketahui? Hal ini tentu sangat tidak menyenangkan. Karena sering terjadi gempa bumi bagai kedatangan pencuri yang tidak seorang pun bisa menduga.

Untuk itulah diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi getaran akibat gempa. Alat ini kita namakan alarm gempa. Alat ini akan dengan setia bertugas siaga selama 24 jam untuk memberikan peringatan kepada kita bilamana hal yang menakutkan itu terjadi. Memang sudah ada alarm gempa dijual di pasaran namun bagi sebagian orang harganya tidak terjangkau dan tidak selalu tersedia di setiap daerah di Indonesia terutama di saat yang kita inginkan. Oleh karena itu penulis akan mengenalkan alarm gempa yang dapat dibuat sendiri dengan biaya sangat murah hanya sekitar Rp. 50.000,- namun handal dan telah terbukti.

Ide ini muncul ketika gempa berkekuatan 7.9 SR melanda provinsi Bengkulu pada bulan September 2007 yang lalu. Saat itu timbul keresahan yang mendalam bagi masyarakat di sana. Ditambah lagi banyak isu beredar yang mengatakan gempa yang lebih dahsyat akan terjadi lagi. Sehingga banyak orang mengosongkan rumahnya dan memilih tidur di tenda-tenda. Dalam suasana kepanikan tersebutlah penulis menciptakan suatu alarm gempa yang ternyata hasilnya memuaskan. Menariknya, alat ini bisa diatur sensitivitasnya. Alarm gempa tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:










Gambar Alarm gempa sederhana



Satu hal yang penting adalah bahwa tali bandul, bandul, dan ring harus terbuat dari bahan konduktor seperti besi, aluminium, timah, tembaga, dan lain-lain. Agar mudah mendapatkannya, untuk tali bandul dapat digunakan kawat dinamo (enamel wire) yang halus akan tetapi kalau tidak ada dapat juga digunakan serabut kabel dengan cara dipilin sebanyak 2 atau 3 serat disesuaikan dengan berat bandul. Sedangkan untuk bandul dapat dibuat dari pemberat pancing dari timah berbentuk kerucut (karena mudah mendapatkannya). Ring dibuat dari plate seng yang dilipat berbentuk siku (seperti gambar) dimana salah satu sisinya dilobangi dengan diameter sedikit lebih besar dari diameter bandul dan pada sisi yang lain dibuat lobang untuk sekrup dan ada juga lobang kecil untuk mengikatkan kabel bel. Agar tidak terpengaruh oleh angin, tali bandul harus dimasukkan ke dalam pipa pvc atau apa saja yang dapat menutupi tali agar tidak terpengaruh oleh angin. Demikian juga dengan bandul harus ditutup dengan box dari bahan kertas atau bahan lain. Bel yang dipilih adalah bel rumah dengan nada musik, kelebihannya adalah dapat hidup beberapa saat hanya dengan sekali tekan tombol sehingga memungkinkan untuk membuat orang terbangun.

Prinsip kerja alat di atas adalah sama dengan bel rumah dimana ketika saklar/tombol ditekan sekali saja maka bel akan berbunyi selama beberapa saat. Dalam hal ini sebagai pengganti saklar adalah bandul dan ring. Apabila gempa terjadi maka bandul akan bergoyang. Sekali saja bandul menyentuh ring maka bel rumah akan berbunyi selama beberapa saat untuk membangunkan anda. Untuk mengatur sensitivitas dari alat ini cukup dengan menaikkan atau menurunkan bandul. Jika diinginkan berbunyi pada gempa ringan maka turunkanlah bandul sehingga jarak bandul dengan ring sangat dekat dan sebaliknya jika diinginkan berbunyi pada saat gempa kuat saja maka naikkanlah bandul sehingga celah antara bandul dan ring agak renggang. Selamat mencoba.

Tapi tidak cukup sampai disini saja. Bagi anda yang menginginkan suara yang kuat dengan menggunakan sirene atau sejenisnya dengan nada panjang, cukup dengan melakukan sedikit modifikasi namun diperlukan biaya tambahan yang agak besar seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:









Gambar Alarm Gempa Dengan Relay dan Aki 12 V



Kelebihan dari model ini adalah suara lebih kuat dan akan hidup terus-menerus karena adanya relay. Jadi bila gempa terjadi alarm akan terus berbunyi dan akan mati setelah Tombol Reset ditekan. Sirene yang digunakan adalah sirene 12 V, bisa menggunakan klakson sepeda motor yang dapat dibeli dari toko onderdil sepeda motor atau bisa juga sirene model lain yang penting nilai voltagenya 12 V. Aki yang digunakan sebaiknya yang kapasitasnya agak besar agar dapat menyimpan daya lebih banyak sehingga sirene dapat hidup lama. Agar tidak merepotkan anda dalam mengecas ulang batere, anda dapat membeli alat pengecas aki dan selanjutnya dihubungkan ke terminal aki.

Model selanjutnya adalah seperti gambar di bawah ini:


Gambar Alarm Gempa dengan Sirene 220 V dan Dilengkapi UPS


Alarm ini dapat menghasilkan suara lebih kuat dari yang sebelumnya karena langsung terhubung ke jaringan listrik 220V AC, tinggal memilih kapasitas sirene yang kita inginkan. Disini digunakan adaptor 12 volt yang terhubung ke bandul untuk mencegah terjadinya kontak listrik bila bandul tersentuh. Model ini tidak hanya cocok dipakai di dalam rumah akan tetapi dapat juga digunakan sebagai nada peringatan untuk masyarakat banyak yang bermukim di satu lingkungan tertentu. UPS sangat diperlukan untuk mengantisipasi bilamana listrik padam saat gempa terjadi.

Selamat mencoba, semoga dengan bantuan alat ini anda dapat tidur dengan perasaan aman dan nyenyak.