Gempa …. adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, dan bagi sebagian orang kata tersebut menjadi sesuatu yang menakutkan. Bagaimana tidak, betapa banyak kerugian material yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan yang lebih memprihatinkan lagi gempa telah memakan banyak korban jiwa.
Jadi bagaimana caranya agar kita mengetahui kehadiran gempa tersebut disaat kita tertidur? Apakah anggota keluarga harus berjaga secara bergilir sepanjang malam selama batas waktu yang tidak kita ketahui? Hal ini tentu sangat tidak menyenangkan. Karena sering terjadi gempa bumi bagai kedatangan pencuri yang tidak seorang pun bisa menduga.
Untuk itulah diperlukan suatu alat yang dapat mendeteksi getaran akibat gempa. Alat ini kita namakan alarm gempa. Alat ini akan dengan setia bertugas siaga selama 24 jam untuk memberikan peringatan kepada kita bilamana hal yang menakutkan itu terjadi. Memang sudah ada alarm gempa dijual di pasaran namun bagi sebagian orang harganya tidak terjangkau dan tidak selalu tersedia di setiap daerah di Indonesia terutama di saat yang kita inginkan. Oleh karena itu penulis akan mengenalkan alarm gempa yang dapat dibuat sendiri dengan biaya sangat murah hanya sekitar Rp. 50.000,- namun handal dan telah terbukti.
Ide ini muncul ketika gempa berkekuatan 7.9 SR melanda provinsi Bengkulu pada bulan September 2007 yang lalu. Saat itu timbul keresahan yang mendalam bagi masyarakat di sana. Ditambah lagi banyak isu beredar yang mengatakan gempa yang lebih dahsyat akan terjadi lagi. Sehingga banyak orang mengosongkan rumahnya dan memilih tidur di tenda-tenda. Dalam suasana kepanikan tersebutlah penulis menciptakan suatu alarm gempa yang ternyata hasilnya memuaskan. Menariknya, alat ini bisa diatur sensitivitasnya. Alarm gempa tersebut ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Prinsip kerja alat di atas adalah sama dengan bel rumah dimana ketika saklar/tombol ditekan sekali saja maka bel akan berbunyi selama beberapa saat. Dalam hal ini sebagai pengganti saklar adalah bandul dan ring. Apabila gempa terjadi maka bandul akan bergoyang. Sekali saja bandul menyentuh ring maka bel rumah akan berbunyi selama beberapa saat untuk membangunkan anda. Untuk mengatur sensitivitas dari alat ini cukup dengan menaikkan atau menurunkan bandul. Jika diinginkan berbunyi pada gempa ringan maka turunkanlah bandul sehingga jarak bandul dengan ring sangat dekat dan sebaliknya jika diinginkan berbunyi pada saat gempa kuat saja maka naikkanlah bandul sehingga celah antara bandul dan ring agak renggang. Selamat mencoba.
Tapi tidak cukup sampai disini saja. Bagi anda yang menginginkan suara yang kuat dengan menggunakan sirene atau sejenisnya dengan nada panjang, cukup dengan melakukan sedikit modifikasi namun diperlukan biaya tambahan yang agak besar seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar Alarm Gempa Dengan Relay dan Aki 12 V
Model selanjutnya adalah seperti gambar di bawah ini:
Gambar Alarm Gempa dengan Sirene 220 V dan Dilengkapi UPS
Alarm ini dapat menghasilkan suara lebih kuat dari yang sebelumnya karena langsung terhubung ke jaringan listrik 220V AC, tinggal memilih kapasitas sirene yang kita inginkan. Disini digunakan adaptor 12 volt yang terhubung ke bandul untuk mencegah terjadinya kontak listrik bila bandul tersentuh. Model ini tidak hanya cocok dipakai di dalam rumah akan tetapi dapat juga digunakan sebagai nada peringatan untuk masyarakat banyak yang bermukim di satu lingkungan tertentu. UPS sangat diperlukan untuk mengantisipasi bilamana listrik padam saat gempa terjadi.
Selamat mencoba, semoga dengan bantuan alat ini anda dapat tidur dengan perasaan aman dan nyenyak.
Hebat...
ReplyDeleteSangat praktis n membantu sekali
Terima kasih atas Informasinya..
kIRA2 Barapa SkalaRicter kekuatan Gempa Yang dapat membuat alat Ini Berfungsi??
ReplyDeleteberapa biaya yg hrus dikeluarkan?mohon rincianya
ReplyDeleteSilahkan menghubungi saya via bbm. Pin: 28DBD20D
ReplyDelete